Gosip Indonesia 1 - Seperti biasa akhir minggu seluruh nampak kalem tak jalankan kegiatan tetapi seperti biasa ibuku menghadiri arisan ibu berpesan untuk menjaga rumah, Ratna, ibu ingin arisan di antar sama adik, kamu jaga rumah ya Rat.. ia ibu ku sayang, Ratna dirumah aja koq ibu. ooo ya nanti, jangan sampai lupa ayah buatkan kopi ya Rat.. okeh, bu, jawab ku terhadap ibu tidak lama, ibu telah meninggalkan kami berdua, dirumah cuma ada ayah, & aku,, ku tuangkan secangkir kopi hangat di dapur untuk ayah. yah ini kopi nya, ucap ku sambil mengaduk aduk kopinya.
Terimakasih anakku, jawab papa dengan sedikit menyaksikan kearah payudaraku. Aku kaget sekali, waktu papa menengok ke arah payudaraku, diwaktu itu baju ku cuma menggunakaan pakaian jaster & celana pendek pantai, tidak ku hiraukan lagi kejadian itu, lalu aku masuk ke kamar. Di kamar, aku berniat mau menghubungi Didi.. hallo sayang, kamu dimna nie.. dirumah, baru bangun tidur, nie tadi aku mimpiin kamu lho.. akh.. yang bener sayang.. kmau nampak sexy di dalam mimpi ku, dan kita main bersama. ayo sayang, mumpung dirumah gak ada siapa-siapa, Papa ingin ke kebon sebentar lagi. wah, peluang banget sayang, disini pun kosong. tidak lama, kami seperti biasa mau menyalurkan hasrat kami bersama. lakukan jalinan seks jarak jauh via telephone, ini supaya mengobati kangen kami. Say, aku lagi puter-puter, enak banget yang cepet pulang donk, supaya kita maen suntik-suntikan lagi. ia say.
aku meraba klitoris ku sedikit demi sedikit aku putar dengan aktivitas yang lembut dan khas sambil membayangkan bahwa si sayang aku yang memutar-putarkan clitoris aku sedikit demi sedkit baju aku di copot dari badan aku, supaya gerak gerik aku lebih leluasa dalam memainkan badan aku sendiri. ehuem.., nada keras terdengar dari luar sana , nyatanya itu yaitu nada papa aku Owh... tak, aku rupanya lupa menutup pintu kamar, posisi aku diwaktu itu sedang melaksanakan gaya WOT bersama guling kesayangan yang aku salalu diperkosa tiap tiap tengah malam tiba-tiba.
Papa masuk ke kamar dan mengancam aku bahwa ia akan menceritakan kepada mama, tidak ingin hal itu terjadi aku pun meminta maaf kepada papa. Namun permintaan maafku di tolak oleh papa, papa hanya bisa menutup mulut bila aku melayani nafsunya. Akhirnya aku pun bersedia berhungan dengan papa hingga berkali kali. bahkan tidak jarang papa mendatangi kamarku pada malam hari saat mama sudah tertidur. Kami sering melakukan hal itu hampir setiap malam dan papa selalu menutup mulutku saat aku ingin menjerit. Walau pun goyangan papa begitu kasar dan tidak begitu ku nikmati. Namun untuk menjaga rahasiaku, terpakasa aku di perkosa terus menerus oleh papa.
<<<Kembali>>>
